Renungan Pengharapan Dalam Tuhan

Daftar Isi

"Serahkanlah Semua KepadaKU"

Kelelahan otak, kelelahan saraf, depresi ... itulah keseharian yang digambarkan oleh misionaris E. Stanley Jones tentang keadaannya yang memburuk.  Dia pergi ke India dengan penuh semangat idealis, tetapi energinya menguap di tengah-tengah panas yang  tak tertahan, permusuhan, dan kegelisahan.

Dokternya menyarankan agar dia beristirahat selama setahun di Amerika, tetapi dia jatuh di atas kapal pulang ketika berusaha berkhotbah pada pelayanan Minggu pagi di laut. Di sana, Jones mencoba beristirahat, tetapi sarafnya “meletus” seperti hubungan singkat sirkuit listrik.

Dia berkeras untuk kembali ke India setahun kemudian, tetapi tidak lama di Bombay dia jatuh lagi dan dikirim ke gunung untuk beristirahat. Teman-temannya  khawatir akan hidupnya.

Tonton juga Video : Pentahbisan Gedung Gereja Betel Pintukota

Suatu ketika, Jones berkeliling kota Lucknow untuk mengadakan serangkaian pertemuan.  Malam itu ketika berdoa, tiba-tiba dia merasakan lewat hati kecilnya Tuhan berbicara padanya.

Suara Tuhan jernih terdengar menyusup kalbunya, “Anak-Ku, apakah dirimu siap untuk melaksanakan panggilan-Ku?” Jawab Jones “Tidak, Tuhan, aku akan mati. Aku telah kehabisan sumberdayaku.” Kembali Jones mendengar suara Tuhan berbisik lembut, “Jika kau serahkan pada-Ku dan kamu tidak mengkhawatirkannya, Aku akan mengurusnya.” Maka Jones menjawab, "Tuhan, aku menutup penawaran di sini.”

E. Stanley Jones kemudian menyaksikan bahwa hati dan tubuhnya segera diliputi damai yang hebat. “Aku telah mendapatkan hidup yang berkelimpahan. Aku sangat bahagia sampai-sampai aku hampir tidak menyentuh jalan ketika berjalan pulang malam itu.

Aku telah memperoleh kehidupan, kedamaian, dan ketenangan oleh Kristus.”  Ditambahkannya bahwa semua orang percaya tahu bahwa Kristus adalah sumber air kehidupan, pusat semua sumberdaya, namun barulah saat itu ia “mengalami” terkoneksi dengan Sumber itu, energi seakan mengalir tak henti-hentinya.

Jones bekerja selama beberapa dekade, melayani lebih dari empat puluh tahun di India, berkhotbah di seluruh dunia. Secara rata-rata ia berkhotbah tiga kali dalam sehari, menulis lusinan buku, dan menjadi salah satu misionaris yang paling berpengaruh.

Sejak pertemuannya dengan Tuhan di Lucknow sampai hari kematiannya tahun 1973, E.  Stanley Jones hidup dalam sinar kecukupan dari Kristus dan selalu memegang janji Tuhan.

Sumber buku: Real Stories For The Soul
Penulis: Robert J. Morgan

Posting Komentar