7 Cara Menghilangkan Grogi Saat Memimpin Ibadah
Daftar Isi
Gmimbetel Pintukota Kamus bahasa Indonesia mendefinisikan arti grogi adalah merasa canggung atau takut berhadapan dengan orang banyak. Ini adalah naluri alami manusia dimana seseorang tersebut tidak membiasakan diri bergaul dengan khalayak ramai.
Bagi sebagian orang perasaan canggung atau takut tadi merupakan suatu hal yang ingin sekali di hindari apalagi menyangkut keterlibatan dirinya berdiri dan berbicara didepan komunitas orang dengan jumlah yang tidak sedikit.
Kenapa ini ingin dihindari? jawabannya; karena tidak pernah membiasakan diri terlibat dengan aktivitas orang lain, apalagi jika diberi tugas memimpin ibadah. Bagi warga gereja memimpin ibadah merupakan sebuah jawaban atas pengakuan imannya kepada Yesus Kristus lepas dari kekurangan dan keterbatasan seseorang.
Dikalangan protestan memimpin ibadah merupakan kewajiban bagi sidi-sidi jemaat yang telah mengakui panggilan bersekutu, bersaksi dan melayani. Tentu bukanlah hal mudah jika tidak dipersiapkan dengan matang pada jenjang dan proses pembelajaran yang terukur (pemuridan). Sehingga sebelum menjadi anggota sidi jemaat mereka digodok dalam pendidikan iman yang disebut dengan Katekhisasi.
Dari dalam kelas katekhisasi inilah para murid atau calon sidi jemaat dilatih bagaimana cara memimpin ibadah yang berkualitas, khusuk dan berwibawa dihadapan Tuhan. Nah pada kesempatan ini kita akan membahas cara menghilangkan grogi saat memimpin ibadah.
dari jenisnya ada dua metode memimpin ibadah yakni perseorangan dan berantai dengan masing-masing fungsi yang berbeda. Perseorangan disebut sebagai liturgos personal artinya secara keseluruhan rangkaian sebuah ibadah terdiri dari penyembahan, pujian, doa, firman dan berkat dijalankan oleh satu orang saja
Sedangkan berantai atau disebut dengan multi liturgis merupakan rangkaian ibadah yang dibagi tugasnya pada beberapa orang mulai dari penyembahan, pujian, doa, firman dan berkat dimana cara ini biasanya terjadi pada ibadah-ibadah kontenporer atau pada model ibadah dalam pelatihan seperti pada kelas katekhisasi dan cara ibadah dikalangan anak muda.
Bagi seorang pemula atau baru bergelut dalam dunia pelayanan gereja perlu beradaptasi dengan mereka yang sudah terbiasa sebab jika tidak maka beberapa pengantar diatas pasti akan terus dihindari meski keinginan kuat ingin melakukannya.
Tetapi tidak perlu canggung lagi, karena bahasan ini akan memberi solusi bagi anda yang sering takut dan berdampak tidak percaya diri jika berhadapan dengan banyak orang.
Dalam memimpin sebuah ibadah tentunya semua materi ibadah perlu di kuasai mulai dari liturgi yang di dalamnya berisi puji-pujian, tahbisan, khotbah, berkat dan lainnya agar supaya seseorang dapat menuntaskan tugasnya sebagai pemimpin ibadah (khadim) yang baik dan bertanggung jawab.
namun demikian walau semua hal tadi bisa di lakukan ada saja yang yang akan mengalami sedikit masalah karena perasaan grogi (gugup) lebih menguasai ketimbang percaya diri.
ini sering di temui bagi mereka yang baru pertama kali memimpin ibadah di hadapan banyak orang sehingga membuat jalannya persekutuan ibadah sering kali terganggu dengan hal-hal kecil seharusnya di hindari, seperti contoh "tertawa yang di buat oleh sang pemimpin ibadah sendiri"
Ukuran dan pandangan manusia terhadap sesama terkadang menjadi pemicu seseorang tidak percaya diri saat ia memimpin ibadah karena mungkin orang yang akan dipimpinnya adalah seorang pejabat tinggi, pengusaha atau punya jabatan lainnya.
Jika anda salah satunya menjadi alamat bahasan ini tips sederhana berikut dapat mengurangi persoalan grogi (nervouse) jika berdiri memimpin ibadah di hadapan banyak orang :
1.Berdoa
Sebelum melakukan persiapan untuk keseluruhan materi sangat penting bagi seseorang yang akan memimpin ibadah untuk berdoa terlebih dahulu meminta tuntunan Roh Kudus untuk bekerja dalam materi Firman Tuhan yang akan disiapkan.sebab jika kita mengabaikan hal yang pertama ini kemungkinan perasaan grogi tetap akan menghantui.
2.Persiapan
Persiapan yang matang harus menjadi bagian bagi seseorang yang memimpin ibadah mulai dari penguasaan liturgi sampai pada materi khobah benar-benar tersusun dengan rapi.buatlah sesederhana mungkin jika kemampuan kita terbatas mengenai teks atau kata-kata yang akan di gunakan.hindari kata-kata yang tidak perlu di ucapkan bila kita tidak mampu untuk mengucapkannya seperti contoh : monetisasi, reorganize, dan lain-lain.
lakukan pengecekan jadwal memimpin ibadah bagi pemula ada baiknya dua minggu atau lebih sebelum dijadwalkan sudah mempersiapkan semua hal berkenan dengan materi di mimbar nanti
3.Kostum
Memilih kostum atau pakaian nantinya digunakan saat memimpin ibadah merupakan keperluan paling diperhatikan. sebab ini akan bersentuhan lagsung dengan kepercayaan diri anda. Pilihlah pakaian yang bener-benar pas dan cocok ditubuh sehingga tidak akan mengganggu aktivitas anda saat memimpin ibadah.
namun demikian walau semua hal tadi bisa di lakukan ada saja yang yang akan mengalami sedikit masalah karena perasaan grogi (gugup) lebih menguasai ketimbang percaya diri.
ini sering di temui bagi mereka yang baru pertama kali memimpin ibadah di hadapan banyak orang sehingga membuat jalannya persekutuan ibadah sering kali terganggu dengan hal-hal kecil seharusnya di hindari, seperti contoh "tertawa yang di buat oleh sang pemimpin ibadah sendiri"
Ukuran dan pandangan manusia terhadap sesama terkadang menjadi pemicu seseorang tidak percaya diri saat ia memimpin ibadah karena mungkin orang yang akan dipimpinnya adalah seorang pejabat tinggi, pengusaha atau punya jabatan lainnya.
Jika anda salah satunya menjadi alamat bahasan ini tips sederhana berikut dapat mengurangi persoalan grogi (nervouse) jika berdiri memimpin ibadah di hadapan banyak orang :
1.Berdoa
Sebelum melakukan persiapan untuk keseluruhan materi sangat penting bagi seseorang yang akan memimpin ibadah untuk berdoa terlebih dahulu meminta tuntunan Roh Kudus untuk bekerja dalam materi Firman Tuhan yang akan disiapkan.sebab jika kita mengabaikan hal yang pertama ini kemungkinan perasaan grogi tetap akan menghantui.
2.Persiapan
Persiapan yang matang harus menjadi bagian bagi seseorang yang memimpin ibadah mulai dari penguasaan liturgi sampai pada materi khobah benar-benar tersusun dengan rapi.buatlah sesederhana mungkin jika kemampuan kita terbatas mengenai teks atau kata-kata yang akan di gunakan.hindari kata-kata yang tidak perlu di ucapkan bila kita tidak mampu untuk mengucapkannya seperti contoh : monetisasi, reorganize, dan lain-lain.
lakukan pengecekan jadwal memimpin ibadah bagi pemula ada baiknya dua minggu atau lebih sebelum dijadwalkan sudah mempersiapkan semua hal berkenan dengan materi di mimbar nanti
3.Kostum
Memilih kostum atau pakaian nantinya digunakan saat memimpin ibadah merupakan keperluan paling diperhatikan. sebab ini akan bersentuhan lagsung dengan kepercayaan diri anda. Pilihlah pakaian yang bener-benar pas dan cocok ditubuh sehingga tidak akan mengganggu aktivitas anda saat memimpin ibadah.
Jika pakaian yang dikenakan mengganggu kenyamanan anda maka perasaan gugup dan Low Convidece (percaya diri rendah) tidak bisa dihindarkan.
Kedua orang akan langsung menilai pada penampilan (style) anda maka dianjurkan gunakan pakaian yang tidak menyita perhatian orang saat memimpin ibadah apalagi perempuan.
4. Pandangan
mengarahkan pandangan kepada objek yang akan menjadi tujuan kita perlu juga diperhatikan,seseorang bisa saja akan grogi bila melihat langsung kepada sumber tujuan apalagi yang di hadapi (dilihat) adalah seseorang yang berpangkat, punya wibawa dan lain sebagainya.
Pandangan yang baik yaitu tetap menatap kearah seseorang tetapi jangan menatap langsung wajah orang tersebut tatapan arahkan saja di atas kepala seseorang sehingga terkesan kita melihat langsung jemaat (orang) padahal kita tidak memandang orang tersebut.
5.Air Minum
Air minum diyakini dapat menetralisisr seseorang diserang perasaan grogi atau gugup saat sedang memimpin ibadah. Makanya perlu disiapkan air minum disamping mimbar sebelum seorang tersebut melayani ibadah.
Sebab jika pemimpin ibadah sudah mengalami demam panggung (grogi) yang pasti lidah dan tenggorokannya akan ikut kering dan dipastikan ini akan mengganggu kata-kata hendak diucapkan.s
6.Sapu tangan
Sapu tangan dianggap penting untuk disiapkan seorang yang akan memimpin ibadah karena jikalau berkeringat maka ada yang akan mengeringkan keringat anda. Sapu tangan ideal adalah terbuat dari kain tebal atau anda dapat menggunakan handuk kecil tapi tebal.
6.Sapu tangan
Sapu tangan dianggap penting untuk disiapkan seorang yang akan memimpin ibadah karena jikalau berkeringat maka ada yang akan mengeringkan keringat anda. Sapu tangan ideal adalah terbuat dari kain tebal atau anda dapat menggunakan handuk kecil tapi tebal.
Hindari menggunakan tisu sehingga area mimbar tidak terkesan area tempat sampah itu kalau sudah banyak penggunaan tisu. Gunakanlah tisu secukupnya.
7. Puasa
Ini yang akan mejadi senjata pamungkas bagi seseorang baru pertama kali memimpin ibadah diatas mimbar gereja dimana akan disaksikan oleh begitu banyak orang. Puasa merupakan spiritual kuat mneghilangkan perasaan grogi.
Puasa dalam Alkitab diajarkan bukan hanya menahan lapar dan haus (makan/minum) tetapi dengan iman seseorang mampu melepasakan belenggu kelaliman diri sendiri, berserah dalam kerendahan pada Tuhan dan meminta Roh Kudus bertindak dalam setiap proses berjalan dalam sebuah ibadah Yesaya 58:6.
Dengan demikian bila keyakinan si pemimpin ibadah (khadim) bahwa Tuhan akan menyertai setiap tugas pelayanannya maka Tuhan tidak akan permalukan.
Kesimpulan
Siapa pun dia orang percaya bicara memipin ibadah bagi seorang pemula bukanlah hal gampang apalagi jika tugas tersebut untuk pertama kalinya ia emban, maka namanya canggung, takut, tidak percaya diri pasti menghasilkan perasaan grogi (nervous)
Namun semua itu dapat dihilangkan dengan selalu meminta pertolongan Roh Kudus. bahkan beberapa cara sederhana ini dapat membantu anda keluar dari rasa grogi tersebut dan jika anda lakukan berulang kali pasti kelak anda akan menjadi pemimpin ibadah handal
Percayalah Tuhan Yesus kepala gereja saya dan saudara senantia menolong serta melindungi setiap tugas kerja pelayanan kita.
Soli deo Glorya
Soli deo Glorya
Posting Komentar