Mencari Dia yang Hidup di Antara Orang Mati
Daftar Isi
Pembacaan Alkitab, Lukas 23:56b dan Pasal 24:12
Mencari orang mati di antara kita yang masih hidup tak perlu dipertanyakan, bukan pertanyaan. Tapi mengapa mencari orang hidup di antara orang mati barulah pertanyaan. Dengan pertanyaan itu orang berpikir, merenung. Pertanyaan yang pantas dan sengaja ditujukan kepada yang mencari mayat Yesus. Mencari Yesus yang sudah mati. Padahal Ia bukan lagi mayat, bukan lagi orang mati. Yesus hidup, bangkit seperti yang Ia pernah (sudah) katakan kepada murid-murid-Nya yang justru sedang mencari-Nya di kubur.
Yesus bangkit. Yesus hidup. Yesus menang. Kubur tak dapat menahan Dia. Kuasa maut tak dapat membelenggu Dia. Bukan hanya maut dan kematian itu sendiri yang dikalahkan (dimenangi) tetapi segala sesuatu yang membawa (mengakibatkan) kematian telah kalah;
Yesus bangkit. Yesus hidup. Yesus menang. Kubur tak dapat menahan Dia. Kuasa maut tak dapat membelenggu Dia. Bukan hanya maut dan kematian itu sendiri yang dikalahkan (dimenangi) tetapi segala sesuatu yang membawa (mengakibatkan) kematian telah kalah;
Tidak berdaya. Tidak berkuasa. Itulah pokok iman (kepercayaan) Gereja, orang-orang Kristen. Rasul Paulus mengatakan: “Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu” (I Kor. 15:14).
Hanya oleh kebangkitan (Paskah) Kristus maka ada kepercayaan, ada pemberitaan. Hanya karena kebangkitan ada Gereja, ada anggota jemaat. Bila kebangkitan Kristus tidak menjadi pasti maka tidak ada orang-orang beriman, tak ada gereja, tidak ada anggota jemaat, tidak ada persekutuan ibadah seperti ini. Mungkin ada, tapi semacam agama. Entah agama apa namanya. Mungkin agama Yesus, agama salib atau agama kubur. Iman Kristen menurut saya bukan agama seperti itu.
Iman kristen meresponi dan mempercayai perbuatan Allah, secara khusus kebangkitan. Kemenangan dari kuasa maut dan kematian. Di situ Allah menjumpai kita dan mengaruniai kita keselamatan. Sedangkan agama adalah daya upaya (usaha) manusia mencari Allah, Tuhan dan mencapai keselamatan.
Padahal Tuhan tidak tergantung pada manusia. Manusialah yang bergantung pada Allah, pada perbuatan-Nya, pada kasih Karunia-Nya.
Kita memuji Allah yang hidup. Allah yang mengaruniakan hidup sekaligus kehidupan. Agar supaya dunia hidup, umat manusia hidup. Pusatnya adalah kebangkitan Yesus.
Iman kristen meresponi dan mempercayai perbuatan Allah, secara khusus kebangkitan. Kemenangan dari kuasa maut dan kematian. Di situ Allah menjumpai kita dan mengaruniai kita keselamatan. Sedangkan agama adalah daya upaya (usaha) manusia mencari Allah, Tuhan dan mencapai keselamatan.
Padahal Tuhan tidak tergantung pada manusia. Manusialah yang bergantung pada Allah, pada perbuatan-Nya, pada kasih Karunia-Nya.
Kita memuji Allah yang hidup. Allah yang mengaruniakan hidup sekaligus kehidupan. Agar supaya dunia hidup, umat manusia hidup. Pusatnya adalah kebangkitan Yesus.
Persoalan sekarang ialah banyak cara berpikir, tingkah laku, praktek hidup, yang mengarah bukan pada kehidupan tapi pada kematian. Kita boleh daftarkan banyak hal antara lain yang disebut-sebut penyalahgunaan narkoba, mabuk-mabukan, korupsi, teror, malas, iri, menghalangi orang lain, kekerasan seperti yang hangat diberitakan tentang IPDN bahwa banyak “Camat” (calon mati) karena sepeda motor.
Boleh ditambah lagi daftar itu. Yang pasti kita orang-orang beriman diberi tanggung jawab oleh Tuhan untuk memelihara kehidupan ini, mengisi kehidupan ini. Jangan di jajah oleh kematian, mencari kematian di tengah kehidupan. Padahal Yesus Dialah yang hidup di antara orang mati.
Kiranya kita semua tetap menjalani hari hari kehidupan sebagai berkat Tuhan, mengisinya dengan baik dan bertanggung jawab sebagai orang orang hidup karena kemenangan Yesus yang bangkit
Kiranya kita semua tetap menjalani hari hari kehidupan sebagai berkat Tuhan, mengisinya dengan baik dan bertanggung jawab sebagai orang orang hidup karena kemenangan Yesus yang bangkit
Sumber : Penulis Pdt.M.M.M Lengkong
Posting Komentar